PSIKOLOGI
“KONSEP KESADARAN
DIRI DAN KETIDAKSADARAN MANUSIA”
DISUSUN OLEH :
ARINA MA’RUFA (15.1435)
DINDA APRISKAWATI (15.1442)
NIKEN
WARDANI (15.1459)
REGINIA
RATNA V. (15.1466)
YUKI
MAHARDIYANTI (15.1483)
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA
TENGAH
TAHUN 2015 / 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kesadaran dan
ketidaksadaran tidak bisa dipisahkan, menurut S. Frued kita tidak bisa hanya
menyelidiki kesadaran saja, sebab yang lebih penting dan berpengaruh besar
dalam kehidupan jiwa manusia adalah keti-daksadaran. CG. Jung menyebutkan bahwa
struktur jiwa manusia terdiri dari kesadaran dan ketidaksadaran yang saling
berhadapan dan melengkapi. Kesadaran berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan, ketidaksadaran berfungsi menyesuaikan diri dengan dunia dalam. Ketidaksadaran
merupakan lingkungan primer dari kejiwaan manusia dan merupakan sumber
kesadaran.
B. TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui pengertian tentang kesadaran diri dan ketidaksadaran manusia.
2.
Mengetahui
teori yang menjelaskan dan memuat tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia.
3.
Dapat
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran dan ketidaksadaran
manusia.
C. RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana
pengertian kesadaran diri dan ketidaksadaran manusia ?
2.
Teori
apa saja yang menjelaskan tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia ?
3.
Faktor
apa saja yang mempengaruhi kesadaran dan ketidaksadaran manusia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
Kesadaran merupakan kemampuan individu
mengadakan hubungan dengan lingkungannya, serta dengan dirinya sendiri (melalui
panca indra) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya, serta terhadap
dirinya sendiri (melalui perhatian).
Pengetahuan mengenai ketidaksadaran
diperoleh secara tidak langsung melalui perwujudan dari pada isi ketidaksadaran
itu. Ketidaksadaran mempunyai dua lingkaran, yaitu ketidaksadaran pribadi dan
ketidaksadaran kolektif. Ketidaksadaran pribadi diperoleh individu selama
hidup, meliputi hal-hal yang terdesak atau tertekan dan hal-hal yang terlupakan
serta hal-hal yang teramati, terpikir dan terasa di bawah ambang kesadaran.
Ketidaksadaran kolektif mengandung isi-isi yang diperoleh selama pertumbuhan
jiwa seluruhnya, melalui generasi terdahulu.
KESADARAN
Kesadaran atau alam sadar dapat
didefinisikan sebagai elemen-elemen mental dalam kesadaran pada saat tertentu,
dan merupakan satu-satunya tingkat kehidupan mental yang secara langsung
tersedia bagi kita. Berdasarkan bentuknya, kesadaran terdiri dari :
a.
Kesadaran
normal, bentuk kesadaran yang ditandai individu sadar tentang diri dan
lingkungannya sehingga daya ingat, perhatian dan orientasinya mencakup ruang,
waktu dan orang, dalam keadaan baik.
b.
Kesadaran
yang menurun, bentuk kesadaran yang berkurang secara keseluruhan, dari
kemampuan : persepsi, perhatian dan pemikiran.
Adapun
tingkatan penurunan kesadaran adalah sebagai berikut :
·
Amnesia,
menurunnya kesadaran ditandai hilangnya ingatan atau lupa tentang suatu
kejadian tertentu.
·
Apatis, menurunnya kesadaran ditandai dengan
acuh tak acuh terhadap stimulus yang masuk (mulai mengantuk).
·
Samnolensi,
menurunnya kesadaran ditandai dengan mengantuk (rasa malas dan ingin tidur).
·
Sopor,
menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya inga-tan, orientasi dan
pertimbangan.
·
Sub
koma, menurunnya kesadaran ditandai dengan tidak ada re-spon terhadap
rangsangan yang keras.
c.
Kesadaran
yang meninggi, bentuk kesadaran dengan respons yang meninggi terhadap rangsang.
d.
Kesadaran
waktu tidur, bentuk kesadaran yang ditandai dengan menurunnya kesadaran secara
reversible, biasanya ditandai posisi berbaring dan tdiak bergerak.
e.
Kesadaran
waktu disosiasi, bentuk kesadaran yang ditandai dengan keadaan memisahkan
sebagian tingkah laku atau kejadian dirinya secara psikologi dari kesadaran.
KETIDAKSADARAN
Ketidaksadaran tidak mudah disadari,
hanya dapat dibuktikan secara tidak langsung, menurut Freud ketidaksadaran
merupakan penjelasan untuk makna mimpi-mimpi, sifat-sifat tertentu dari sifat
pelupa yang dinamakan represi-represi. Alam prasadar dan bawah sadar termasuk
pada ketidaksadaran pribadi. Alam prasadar merupakan daerah perbatasan antara
ketidaksadaran pribadi dengan kesadaran, berisi hal-hal yang siap masuk dalam
kesadaran.
B.
TEORI-TEORI
1.
Teori Sigmund Freud
Sigmund Frued adalah seorang dokter
yang menekuni ilmu psikologi, mengemukakan teori psikoanalisa. Teorinya
menjelaskan bahwa kesadaran hanya sebagian kecil dari seluruh kehidupan psikis.
Psikis diibaratkan fenomena gunung es ditengah lautan luas, dimana yang
terlihat dipermukaan air laut menggambarkan hal-hal yang ada dalam alam sadar
atau kesadaran. Sedangkan yang berada dibawah permukaan air laut dan merupakan
bagian terbesar adalah hal-hal yang tidak disadari atau ketidaksadaran. Tingkat
kesadaran (topografi kesadaran) menurut Frued dibagi menjadi 3 daerah, yaitu :
a.
Alam
sadar, merupakan bagian terkecil, diperoleh melalui pengamatan (persepsi) baik
yang berasal dari luar dirinya (eksternal) maupun dari dalam dirinya
(internal). Alam sadar mempunyai hubungan yang sangat erat dengan alam pra
sadar. Dalam kehidupan psikis, bahan-bahan yang berasal dari alam prasadar
dapat masuk kealam sadar, sedangkan hal lainnya berada diluar kesadaran.
Kesadaran itu sendiri merupakan fenomena subyektif yang isinya hanya dapat
dikomunikasikan melalui perilaku dan bahasa.
b.
Alam
prasadar, merupakan jembatan penghubung antara alam sadar dan alam bawah sadar.
Kehidupan psikis alam prasadar disebut pros-es berpikir sekunder, yang memiliki
prinsip kenyataan dan bertujuan menghambat munculnya keinginan instingtif,
menghindari ketidak-senangan dan mengikat energy psikis agar sesuai dengan
kenyataan dan ajaran serta norma individu. Alam prasadar berisikan kehidupan
psikis yang laten dan tanggapan yang bisa diingat kembali, artinya dapat muncul
kembali melalui ingatan, persepsi dan reproduksi. Alam prasadar menjaga agar
hasrat yang mencemaskan dan bertentangan dengan realitas tidak keluar ke alam
sadar.
c. Alam tak sadar, merupakan sistem
dinamis yang berisi berbagai ide dan afek yang ditekan atau terdesak. Hal-hal
yang ada dalam alam tak sadar tidak dapat di munculkan kembali ke alam sadar, karena ada sensor mimpi maupun represi
dari alam prasadar. Komplek terdesak dapat muncul ke alam sadar apabila alam
prasadar dibuat tak berdaya, seperti pada pembentukan gejal neurotic, dalam
keadaan mimpi atau dikelabui lelu-con. Keadaan psikis pada alam tak sadar
disebut proses berpikir primer yang mengutamakan pemuasan keinginan dan erat
kaitannya dengan prinsip kesenangan (hedonism) dan naluri seksual. Alam tak
sadar ber-isikan kekuatan pokok yaitu nafsu yang merupakan ungkapan libido
se-bagai sumber segala nafsu yang hendak keluar.
2.
Teori Carel Gustav Jung
Terkenal dengan teorinya psikologi analitik, yang
menjelaskan bahwa jiwa (psikis) manusia yang merupakan totalitas kehidupan
jiwa, yang terdiri dari :
a. Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi untuk adaptasi
terhadap dunia luar (lahiriah)
b. Alam tak sadar (ketidasadaran), yang berfungsi untuk
adaptasi terhadap dunia dalam (batiniah). Ketidaksadaran merupakan tenaga utama
dari kehidupan manusia. Hubungan antara alam sadar dan alam tak sadar, adalah
kompensatoris dan batasnya tidak tetap atau dapat berubah-ubah. Artinya luas
daerah kesadaran atau ketidaksadaran dapat bertambah atau berkurang. Pada
kenyataannya derah kesadaran meruapakan bagian kecil dari alam kejiwaan.
3.
Teori Alfred Adler
Teori yang dikemukakannya adalah
psikologi individu, memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian bukan
ketidaksadaran. Ketidaksadaran merupakan kekuatan-kekuatan pendorong, banyak
berperan pada kejadi-an salah/ keliru. Menurutnya kehidupan sering didasari
ketidaksadaran dan rahasia, termasuk tujuan yang ingin dicapai pun kadang
merupakan tujuan yang tidak disadari.
C.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Defense
mekanisme (pertahanan diri) yang lemah :
·
Kelelahan
fisik dan mental
·
Sakit fisik
dan mental
·
Konflik-konflik
mental
Bentuk-bentuk defence mecanisme :
·
Rasionalisasi
(suka cari alasan)
·
Regresi
(mundur ke perkembangan yg sudah dilalui)
·
Proyeksi
(pantulan)
·
Displasment
(mengalihkan kekecewaan kepada orang yg lebih lemah)
·
Denial
(menghindar)
·
Sublimasi
(merubah sifat buruk menjadi sifat baik)
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kesadaran merupakan kemampuan individu
mengadakan hubungan den-gan lingkungannya, serta dengan dirinya sendiri
(melalui panca indra) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya, serta
terhadap dirinya sendiri (melalui perhatian). Berdasarkan bentuknya terdiri
dari kesadaran normal, kesadaran yang menurun, kesadaran yang meninggi,
kesadaran waktu tidur, kesadaran waktu disosiasi. Ketidaksadaran tidak mudah
disadari, hanya dapat dibuktikan secara tidak langsung, menurut Freud ketidaksadaran
merupakan penjelasan untuk makna mimpi-mimpi, sifat-sifat tertentu dari sifat
pelupa yang dinamakan represi-represi. Alam tak sadar adalah daerah kesadaran
yang berisi berbagai ide dan afek yang ditekan, yang tidak dapat diingat
kembali karena ditahan oleh alam pra sadar sebagai sensor. Ketidaksadaran
mempunyai dua lingkaran, yaitu ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran
kolektif. Alam prasadar dan bawah sadar termasuk pada ketidaksadaran pribadi.
B.
SARAN
Semoga dengan dibuatnya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai
referensi dan untuk menambah pengetahuan tentang psikologi khususnya konsep
kesadaran dan ketidaksadaran diri manusia. Penulis menerima kritik dan sarannya
dari pembaca apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dalam
penyusunan.
DAFTAR PUSTAKA