Rabu, 09 Desember 2015

Peran IT di Bidang Kesehatan

Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Kesehatan

Teknologi Informasi berpengaruh di Bidang Kesehatan. Saat ini Teknologi Informasi di Bidang Kesehatan sangat memiliki peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia serta riset-riset di bidang kedokteran. Teknologi Informasi digunakan untuk menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat, untuk mendiagnosa penyakit, menemukan obat yang tepat untuk mengobati penyakit, dan masih banyak lagi.
Pemanfaatan Teknologi Informasi ini tentunya sudah sangat membantu orang-orang yang bergerak di bidang kesehatan ini, setidaknya bisa membantu mereka dalam menangani para pasiennya sehingga sedikit banyak Teknologi di bidang kesehatan ini bisa meningkatkan kesehatan masyarakat sekarang ini. Adanya Teknologi Informasi dimanfaatkan Dokter dan Perawat untuk memudahkan mereka memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah, memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X. Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer.
Teknologi-teknologi yang sudah di kembangkan di bidang kesehatan diantaranya adalah :
  • Sistem  Computerized Axial Tomography (CAT) digunakan untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh. CAT dan DSR biasa dikenal CT Scan.
  • Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT) merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk lain adalah Positron Emission Tomography (PET) juga merupakan sistem komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop radioaktif. Pengembangan PET-SCAN ini tidak hanya dapat mendeteksi kanker, tetapi juga dapat digunakan pada bidang-bidang kedokteran lainnya.
Jadi, dengan berkembangnya teknologi di bidang kesehatan sangatlah membantu para tenaga kesehatan untuk melakukan pekerjaan mereka. Mereka bisa dengan cepat menangani para pasien, bisa mendiagnosis penyakit, dan kemungkinan salah diagnosis yang mungkin sudah sering terjadi di dalam bidang kedokteran yang memakan banyak jiwa bisa berkurang. Pemanfaatan Teknologi Informasi ini semakin mendukung peningkatan kualitas kerja di bidang kesehatan, karena semakin canggihnya teknologi yang ada maka akan semakin mudah kita mendapatkan pelayanan dengan kualitas yang baik.

Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
Kampus I  : Jalan Pakuwojo, Sumberan Barat, Wonosobo
Kampus II : Jl. Merapi 17 A , Suwakul - Ungaran
 
 headerphoto
  
VISI
MENJADI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN YANG BERKUALITAS DAN SIAP BERKOMPETISI DI ERA GLOBAL


MISI
1. MENDIDIK MAHASISWA MENJADI PERAWAT YANG BERKOMPETEN, ETIS DAN PROFESIONAL
2. MENINGKATKAN KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR
3. MENYEDIAKAN SARANAN DAN PRASARANA SESUAI DENGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KEPERAWATAN / KESEHATAN
4. MENINGKATKAN KUANTITAS DAN KUALITAS SUMBER DAYA INSANI
5. MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN PROGRAM UNGGULAN
6. MENCIPTAKAN SUASANA SEJUK DAN KONDUSIF
7. NETWORKING UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR DAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA INSANI


MOTTO
SMART AND CARING


 
TUJUAN PENDIDIKAN 
Menghasilkan perawat yang berkompeten, etis dan profesional yang senantiasa meningkatkan potensi diri untuk mengembangkan profesi keperawatan.

 
BUDAYA KERJA
C OMMUNICATIVE - segala sesuatu dikomunikasikan 
A CTIVEaktif mengambil peran           
R ESPONSIBLE  bertanggung jawab
I NNOVATIVEselalu memperbaharui
N ETWORKING   kerjasama  dan kemitraan
G OOD SERVICESpelayanan prima

P ROFESIONALprofesional
L EADERSHIPjiwa kepemimpinan
U NIVERSAL  bisa diterima semua pihak
S ENSITIVEkepekaan untuk melayani  



KEBIJAKAN
3 PENINGKATAN - 3 PENGEMBANGAN - 1 PENYEDIAAN

3 Peningkatan:
Ø     Mutu manajemen pendidikan keperawatan
Ø     Sistem informasi pendidikan
Ø     Kepuasan Pelanggan

3 Pengembangan :
Ø     Kurikulum Ø     Kemitraan Ø     Kualitas Sumber Daya Insani

1 Penyediaan :
Ø     Sarana dan Prasarana

SEJARAH
Akademi Keperawatan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah (Akper Pemprop. Jateng) adalah salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah yang memiliki tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis operasional kependidikan bidang keperawatan. Program pendidikan yang diselenggarakan adalah program pendidikan Diploma III (D-III) Keperawatan yaitu mencetak tenaga perawat profesional pemula.

Fungsi yang diemban oleh Akper Pemprop. Jateng adalah:

  1. Melaksanakan penyusunan rencana teknis operasional kependidikan bidang keperawatan
  2. Melakukan pengkajian dan analisis teknis operasional kependidikan bidang keperawatan
  3. Melaksanakan kebijakan teknis operasional kependidikan bidang keperawatan
  4. Melaksanaan penelitian dan pengembangan akademik
  5. Melaksanakan pengabdian masyarakat
  6. Melaksanakan pelayanan kemahasiswaan
  7. Melakukan pelayanan penunjang penyelenggaraan tugas Dinas Kesehatan
  8. Melaksanakan pengelolaan ketata usahaan.

Landasan hukum penyelenggaraan pendidikan di Akademi Keperawatan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah ini adalah sebagai berikut :

  •  Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI, nomor HK.00.06.1.1.04228, tanggal 9 Nopember 2001, tentang Perpanjangan ijin Akademi Keperawatan
  •  Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah No.1 tahun 2002, tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas pokok, fungsi dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Propinsi
  •  Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 821.1/ 0147/ 2002 dan 821.1/ 0148/ 2002 tanggal 23 Agustus 2002 tentang Pengangkatan pejabat struktural Akper Pemprop di Wonosobo
  •  Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No.13 tahun 2003, tanggal 7 Pebruari 2003 tentang Penjabaran Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja
  •  Surat Keputusan Kepala Pusdiknakes DepKes RI. No. HK.00.0.2.2.425 tanggal 23 Maret 2004, tentang Piagam Akreditasi Strata – B
  •  Perjanjian kerjasama antara Akper Pemprop Jateng dengan Politeknik Kesehatan Surakarta tanggal 16 Juni 2004, No. 174/Akper/TU-VI/2004 No. HK.00.01.06.004.511 tentang Penyelenggaraan kelas unggulan D-III Keperawatan di Akper Pemprop Jateng.
  •  Perjanjian kerjasama antara Akper Pemprop Jateng dengan Politeknik Kesehatan Semarang tanggal 16 Juni 2004, No. 175/Akper/TU-VI/2004 No. KS.01.03.2.1.0014 tentang Penyelenggaraan kelas unggulan D-III Keperawatan di Akper Pemprop Jateng.
Dalam perjalanan pendidikan keperawatan, institusi ini mengalami beberapa kali pergantian status jenjang pendidikan, akreditasi dan penyelenggaraan program pendidikan khusus yaitu :

Tahun 1955                   : Pendidikan Djoeroe Kesehatan
Tahun 1956                   : Sekolah Penjenang Kesehatan Tingkat C (SPK C)
Tahun 1968-1979           : Operasional sebagai SPK C
Tahun 1981                   : SPK-C konversi menjadi Sekolah Perawat Kesehatan
Tahun 1986/1987           : Operasional SPK
Tahun 1992-1997           : Menyelenggarakan Program Pendidikan Bidan - A
Tahun 1997-1998           : Menyelenggarakan  program supplementary penyetaraan SPK-C menjadi SPK
Tahun 1999                   : SPK Terakreditasi "B"
Tahun 1999/2000           : Konversi menjadi Akper (Keputusan Kepala Pusat Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI nomor HK.00.06.1.3.1218 tertanggal 3 Mei 1999)
Tahun 2002                   : Penetapan Akademi Keperawatan di Wonosobo sebagai UPT Dinkes Prov Jateng
Tahun 2004                   : Akper Terakreditasi "B"
Tahun 2004/2005           : Menyelenggarakan Kelas Akselerasi di Kompleks PLP Kesehatan Suwakul  Ungaran sampai saat ini
Tahun 2008/2009           : Menyelenggarakan Kelas Khusus D III Keperawatan
Tahun 2009                   : Memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 dan Akreditasi "A" (Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Departemen Kesehatan RI nomor 06.01/IV/3/02013/2009)

Sabtu, 17 Oktober 2015

PSIKOLOGI



PSIKOLOGI
“KONSEP KESADARAN DIRI DAN KETIDAKSADARAN MANUSIA”



DISUSUN OLEH :
ARINA MA’RUFA                (15.1435)
DINDA APRISKAWATI        (15.1442)
NIKEN WARDANI               (15.1459)
REGINIA RATNA V.            (15.1466)
YUKI MAHARDIYANTI        (15.1483)


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2015 / 2016




BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Kesadaran dan ketidaksadaran tidak bisa dipisahkan, menurut S. Frued kita tidak bisa hanya menyelidiki kesadaran saja, sebab yang lebih penting dan berpengaruh besar dalam kehidupan jiwa manusia adalah keti-daksadaran. CG. Jung menyebutkan bahwa struktur jiwa manusia terdiri dari kesadaran dan ketidaksadaran yang saling berhadapan dan melengkapi. Kesadaran berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, ketidaksadaran berfungsi menyesuaikan diri dengan dunia dalam. Ketidaksadaran merupakan lingkungan primer dari kejiwaan manusia dan merupakan sumber kesadaran.

B.   TUJUAN
1.    Untuk mengetahui pengertian tentang kesadaran diri dan ketidaksadaran manusia.
2.    Mengetahui teori yang menjelaskan dan memuat tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia.
3.    Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran dan ketidaksadaran manusia.

C.   RUMUSAN MASALAH
1.    Bagaimana pengertian kesadaran diri dan ketidaksadaran manusia ?
2.    Teori apa saja yang menjelaskan tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia ?
3.    Faktor apa saja yang mempengaruhi kesadaran dan ketidaksadaran manusia ?









BAB II
PEMBAHASAN

A.        PENGERTIAN
Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungannya, serta dengan dirinya sendiri (melalui panca indra) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya, serta terhadap dirinya sendiri (melalui perhatian).
Pengetahuan mengenai ketidaksadaran diperoleh secara tidak langsung melalui perwujudan dari pada isi ketidaksadaran itu. Ketidaksadaran mempunyai dua lingkaran, yaitu ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif. Ketidaksadaran pribadi diperoleh individu selama hidup, meliputi hal-hal yang terdesak atau tertekan dan hal-hal yang terlupakan serta hal-hal yang teramati, terpikir dan terasa di bawah ambang kesadaran. Ketidaksadaran kolektif mengandung isi-isi yang diperoleh selama pertumbuhan jiwa seluruhnya, melalui generasi terdahulu.
KESADARAN
Kesadaran atau alam sadar dapat didefinisikan sebagai elemen-elemen mental dalam kesadaran pada saat tertentu, dan merupakan satu-satunya tingkat kehidupan mental yang secara langsung tersedia bagi kita. Berdasarkan bentuknya, kesadaran terdiri dari :
a.         Kesadaran normal, bentuk kesadaran yang ditandai individu sadar tentang diri dan lingkungannya sehingga daya ingat, perhatian dan orientasinya mencakup ruang, waktu dan orang, dalam keadaan baik.
b.         Kesadaran yang menurun, bentuk kesadaran yang berkurang secara keseluruhan, dari kemampuan : persepsi, perhatian dan pemikiran.
Adapun tingkatan penurunan kesadaran adalah sebagai berikut :
·      Amnesia, menurunnya kesadaran ditandai hilangnya ingatan atau lupa tentang suatu kejadian tertentu.
·       Apatis, menurunnya kesadaran ditandai dengan acuh tak acuh terhadap stimulus yang masuk (mulai mengantuk).
·      Samnolensi, menurunnya kesadaran ditandai dengan mengantuk (rasa malas dan ingin tidur).
·      Sopor, menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya inga-tan, orientasi dan pertimbangan.
·      Sub koma, menurunnya kesadaran ditandai dengan tidak ada re-spon terhadap rangsangan yang keras.
c.         Kesadaran yang meninggi, bentuk kesadaran dengan respons yang meninggi terhadap rangsang.
d.         Kesadaran waktu tidur, bentuk kesadaran yang ditandai dengan menurunnya kesadaran secara reversible, biasanya ditandai posisi berbaring dan tdiak bergerak.
e.         Kesadaran waktu disosiasi, bentuk kesadaran yang ditandai dengan keadaan memisahkan sebagian tingkah laku atau kejadian dirinya secara psikologi dari kesadaran.

KETIDAKSADARAN
Ketidaksadaran tidak mudah disadari, hanya dapat dibuktikan secara tidak langsung, menurut Freud ketidaksadaran merupakan penjelasan untuk makna mimpi-mimpi, sifat-sifat tertentu dari sifat pelupa yang dinamakan represi-represi. Alam prasadar dan bawah sadar termasuk pada ketidaksadaran pribadi. Alam prasadar merupakan daerah perbatasan antara ketidaksadaran pribadi dengan kesadaran, berisi hal-hal yang siap masuk dalam kesadaran.

B.        TEORI-TEORI
1.         Teori Sigmund Freud
Sigmund Frued adalah seorang dokter yang menekuni ilmu psikologi, mengemukakan teori psikoanalisa. Teorinya menjelaskan bahwa kesadaran hanya sebagian kecil dari seluruh kehidupan psikis. Psikis diibaratkan fenomena gunung es ditengah lautan luas, dimana yang terlihat dipermukaan air laut menggambarkan hal-hal yang ada dalam alam sadar atau kesadaran. Sedangkan yang berada dibawah permukaan air laut dan merupakan bagian terbesar adalah hal-hal yang tidak disadari atau ketidaksadaran. Tingkat kesadaran (topografi kesadaran) menurut Frued dibagi menjadi 3 daerah, yaitu :
a.   Alam sadar, merupakan bagian terkecil, diperoleh melalui pengamatan (persepsi) baik yang berasal dari luar dirinya (eksternal) maupun dari dalam dirinya (internal). Alam sadar mempunyai hubungan yang sangat erat dengan alam pra sadar. Dalam kehidupan psikis, bahan-bahan yang berasal dari alam prasadar dapat masuk kealam sadar, sedangkan hal lainnya berada diluar kesadaran. Kesadaran itu sendiri merupakan fenomena subyektif yang isinya hanya dapat dikomunikasikan melalui perilaku dan bahasa.
b.   Alam prasadar, merupakan jembatan penghubung antara alam sadar dan alam bawah sadar. Kehidupan psikis alam prasadar disebut pros-es berpikir sekunder, yang memiliki prinsip kenyataan dan bertujuan menghambat munculnya keinginan instingtif, menghindari ketidak-senangan dan mengikat energy psikis agar sesuai dengan kenyataan dan ajaran serta norma individu. Alam prasadar berisikan kehidupan psikis yang laten dan tanggapan yang bisa diingat kembali, artinya dapat muncul kembali melalui ingatan, persepsi dan reproduksi. Alam prasadar menjaga agar hasrat yang mencemaskan dan bertentangan dengan realitas tidak keluar ke alam sadar.
c.   Alam tak sadar, merupakan sistem dinamis yang berisi berbagai ide dan afek yang ditekan atau terdesak. Hal-hal yang ada dalam alam tak sadar tidak dapat di munculkan kembali ke alam sadar, karena ada sensor mimpi maupun represi dari alam prasadar. Komplek terdesak dapat muncul ke alam sadar apabila alam prasadar dibuat tak berdaya, seperti pada pembentukan gejal neurotic, dalam keadaan mimpi atau dikelabui lelu-con. Keadaan psikis pada alam tak sadar disebut proses berpikir primer yang mengutamakan pemuasan keinginan dan erat kaitannya dengan prinsip kesenangan (hedonism) dan naluri seksual. Alam tak sadar ber-isikan kekuatan pokok yaitu nafsu yang merupakan ungkapan libido se-bagai sumber segala nafsu yang hendak keluar.

2.         Teori Carel Gustav Jung
Terkenal dengan teorinya psikologi analitik, yang menjelaskan bahwa jiwa (psikis) manusia yang merupakan totalitas kehidupan jiwa, yang terdiri dari :
a.    Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi untuk adaptasi terhadap dunia luar (lahiriah)
b.    Alam tak sadar (ketidasadaran), yang berfungsi untuk adaptasi terhadap dunia dalam (batiniah). Ketidaksadaran merupakan tenaga utama dari kehidupan manusia. Hubungan antara alam sadar dan alam tak sadar, adalah kompensatoris dan batasnya tidak tetap atau dapat berubah-ubah. Artinya luas daerah kesadaran atau ketidaksadaran dapat bertambah atau berkurang. Pada kenyataannya derah kesadaran meruapakan bagian kecil dari alam kejiwaan.


3.         Teori Alfred Adler
Teori yang dikemukakannya adalah psikologi individu, memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian bukan ketidaksadaran. Ketidaksadaran merupakan kekuatan-kekuatan pendorong, banyak berperan pada kejadi-an salah/ keliru. Menurutnya kehidupan sering didasari ketidaksadaran dan rahasia, termasuk tujuan yang ingin dicapai pun kadang merupakan tujuan yang tidak disadari.


C.        FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Defense mekanisme (pertahanan diri) yang lemah :
·                Kelelahan fisik dan mental
·                Sakit fisik dan mental
·                Konflik-konflik mental
Bentuk-bentuk defence mecanisme :
·                Rasionalisasi (suka cari alasan)
·                Regresi (mundur ke perkembangan yg sudah dilalui)
·                Proyeksi (pantulan)
·                Displasment (mengalihkan kekecewaan kepada orang yg lebih lemah)
·                Denial (menghindar)
·                Sublimasi (merubah sifat buruk  menjadi sifat baik)








 
BAB III
PENUTUP

A.        KESIMPULAN
Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan den-gan lingkungannya, serta dengan dirinya sendiri (melalui panca indra) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya, serta terhadap dirinya sendiri (melalui perhatian). Berdasarkan bentuknya terdiri dari kesadaran normal, kesadaran yang menurun, kesadaran yang meninggi, kesadaran waktu tidur, kesadaran waktu disosiasi. Ketidaksadaran tidak mudah disadari, hanya dapat dibuktikan secara tidak langsung, menurut Freud ketidaksadaran merupakan penjelasan untuk makna mimpi-mimpi, sifat-sifat tertentu dari sifat pelupa yang dinamakan represi-represi. Alam tak sadar adalah daerah kesadaran yang berisi berbagai ide dan afek yang ditekan, yang tidak dapat diingat kembali karena ditahan oleh alam pra sadar sebagai sensor. Ketidaksadaran mempunyai dua lingkaran, yaitu ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif. Alam prasadar dan bawah sadar termasuk pada ketidaksadaran pribadi.

B.        SARAN
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai referensi dan untuk menambah pengetahuan tentang psikologi khususnya konsep kesadaran dan ketidaksadaran diri manusia. Penulis menerima kritik dan sarannya dari pembaca apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dalam penyusunan.







DAFTAR PUSTAKA